Rabu, 13 Januari 2016

LAPORAN PENANAMAN DI AREAL PT. MUARA SUNGAI LANDAK

BAB II
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Letak dan Luas Areal
Areal yang di jadikan dasar penyusun RKUPHHK-HTI adalah areal kerja sebagaimana dimaksud  pada keputusan Mentri Kehutanan  No, SK.243/Menhut II/2012 tangga 21 Mei 2012. Luas areal kerja berdasarkan SK tersebut adalah 13.000 Ha.
Areal IUPHHK PT. Muara Sungai Landak merupakan areal eks HPH PT. Aria Jaya dan berada dalam 1 (satu ) hamparan, dengan gambaran letak areal sebagai berikut:
o   Batas Astronomis                    : 109014’ 35” – 1090 21’ 50” BT
   000 15’00” – 000 14’ 35” LU
o   Kelompok Hutan                    : Sungai Peniti
o   Administrasi Pemerintah:
-          Provinsi                             : Kalimantan Barat
-          Kabupaten                         : Pontianak
-          Kecamatan                        : Segedong dan Siantan
o   Pemangkuan Hutan                 : Dinas Kehutanan Kabupaten Pontianak
  Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat
o   Daerah Pengelolahan Sungai  : Sub DAS Landak dan DAS Kapuas
o   Batas – batas                          
-          Bagian Utara                     : Areal PT.Inhutan II (PMUMHM)
-          BagaianTimur                    : Hutan Produksi
-          Bagian Selatan                  : Perkebunan PT.Mitra Andalan Sejahtera
-          Bagian Barat                     : Areal penggunaan lain (tanah / kebun masyrakat)
-           
2.2   Topografi dan Kelerenggan
Berdasarkan Peta Rupa Bumi Indonesia Lembar 1415 (Tayan) skala1:250.000, dokumen AMDAL (2009) dan data Shuttle Radar Topografi mMission (SRTM) tahun 2007, diketahui kondisi topografi yang dicirikan dari interpretasi kelas lereng pada areal IUPHHK-HTI MSL. Topografi kawasan termasuk dalam kelas lereng A (Datar) sebesar 99,41 % dan kelas lereng D (curam) sebesar 0,59 % proporsi luas areal kerja berdasarkan kelas lereng disajikan pada Table.1 di bawah ini:
No
Kelas Lereng
Simbol
Lereng (%)
Luas(Ha)
1
Datar
A
0-8
12.923
2
Landai
B
9-15
-
3
Agak Curam
C
16-25
-
4
Curam
D
26-40
77
5
Sangat Curam
E
>40
-
Jumlah
13
Sumber : Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan   Tanaman
Industri PT. Muara Sungai Landak Tahun 2012,
2.2.Iklim
Berdasarkan data iklim dari Stasiun Meteorologi Jungkat dan Siantan Kabupaten Pontianak Kalimantan barat tahun 2007 sampai 2010, terlihat bahwa curah hujan bulanan yang bervariasi antara 181 – 355 mm/tahun dengan jumlah hari hujan 11,0 – 22,0 hari hujan/ bulan. Curah hujan eksrim terjadi di musi hujan 4 bulan ( Oktober – Januari) dengan rata – rata curah hujan 329,75 mm/bulan dan 2,5 harihujan/bulan, serta 3 bulan di musim kemarau (Juni – Agustus) denga rata- rata curah hujan 138,6 mm/bulan dan 12 hari hujan / bulan. Kondisi ini menyebabkan areal IUPHHK-HTI PT. Muara Sungai Landak termasuk wilayah dengan curah hujan tinggi danadanya bulan kering. Berdasarkan klafikasi iklim Kopen, di seluruh areal tersebuttermasuk tipe hutan hujan tropis, yaitu iklim isothermal hujan tropis dengn musim kemarau yang panas tanpa adanya bulan kering.



Tabel 2: Rata- Rata Iklim Kabupaten Pontianak
Bulan
Curah Hujan
(mm)
Hari Hujan(hari)
Suhu Udara©
Kecepatan Angin(Knot)
Rata-rata kecepatan Nisbah (rh%)
Maks
Min
Rata-rata
Rata-rata
Mark
Januari
339
18
34,6
21,6
26,7
5
95
Febuari
187
12
33,4
22,6
24,5
5
90
Maret
214
13
34,0
21,0
26,1
4
86
April
204
20
32,9
23,3
25,9
5
88
Mei
247
14
33,1
23,4
27,1
4
84
Juni
204
13
32,2
23,5
27,0
4
85
Juli
201
12
31,9
23,4
26,6
4
84
Agustus
181
11
32,1
23,4
26,8
4
84
September
206
15
32,0
23,9
27,0
4
82
Okober
355
21
31,6
23,5
26,3
4
86
November
317
22
32,2
23,2
26,9
4
86
Desember
308
21
30,6
23.7
26,1
6
86
Jumlah
3.068
192
53
1.0442
Rata-rata
255.67
16
32,6
23,1
26,4
4,4
86,8
Sumber : Stasiun metereologi jungkat/siantan, Kabupaten Pontianak, Febuari 2011
2.3. Hidrologi
Berdasarkan Hasil laporan RKU IUPPHK HTI peta  Aliran Sungai Kapuas Provinsi Kalimantan Barat, areal kerja termasuk kedalam  Sub Das Landak, Das Kapuas, Areal tersebut berada diantara 2 sungai yang relative besar, yaitu pada Sungai Samadaka pada bagian barat dan bermuara diselat karimata serta Sungai Mandor pada bagian timur yang bermuara di Sungai Kapuas. Sungai Samadaka dipengaruhi oleh pasang surut air laut dengan tipe semi diurnal yaitu 2 periode pasang rendah. Pada saat pasang maksimum (Spring Tide) pengaruhnya dapat mencapai jarak beberapa kilometer dari muara, sedangkan pada saat pasang terendah (Neap Tade) pengaruhnya lebih pendek. Karakteristik areal studi sebagian besar merupakan rawa air tawar yang suplai airnya sangat tergantung pada curah hujan. Didalam areal kerja tidak terdapat sungai maupun anak sungai. Memang terdapat beberapa saluran air berupa kanal, namun sebagian tidak dapat digunakan kembali. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lokasi areal kerja bukan merupakan daerah hulu sungai,

2.4. Aksesibilitas
Aksesibilitas merupakan salah satu faktor sangant penting dalam menunjang keberhasilan pembangunann hutan tanaman. Aksebilitas menuju lokasi areal kerja PT.Muara Sungai Landak dapat dicapai melalui:
1)      Angkutan darat
Sarana angkutan darat yang tersedia dari Pontianak menuju lokasi areal kerja yaitu menggunakan roda empat dari Pontianak – Peniti Besar (Kec.Siantan)(± 30 Km), dilanjutkan ke desa terdekat dengan areal yaitu Desa Peniti Dalam II. Waktu yang diperlukan untuk dapat sampai ke Desa Peniti Dalam II dari Pontianak adalah ± 2 jam.
2)      Angkutan sungai
Sarana angkutan air yang dapat digunakan sebagai alternative menuju areal kerja yaitu menggunakan kendaraan air berupa motor kelotok atau longboat melalui Sungai Peniti menuju Desa Peniti Dalam I dan Desa Peniti Dalam II (Kec. Sengedong ), kemudian menuju lokasi areal PT. Muara Sungai Landak dengan waktu tempuh ± 3 jam.


0 komentar

Posting Komentar

Pembaca Yang Cerdas Selalu Memberikan Jejak Komentar Tentang Artikel Komputer Ini, Bersaudara Lebih Indah Dari Pada Bermusuhan, Dengan Anda Memfollow & Like Di blog Ini Kita Semua Bersaudara & Jangan Lupa saling Membantu. Thank YOU...