FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2011/2012
DI SUSUN OLEH : AHMAD ARIS / ANGKATAN 2012
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………….
i
Daftar
Isi……………………………………………………………………….. ii
BAB I
Pendahuluan……………………………………………………………………
1-2
a. Latar
Belakang………………………………………………………… 2
b. Rumusan
Masalah……………………………………………………... 2
c. Batasan Masalah……………………………………………………….
2
d. Tujuan
Makalah……………………………………………………….. 2
e. Manfaat
Makalah……………………………………………………… 2
BAB II
Pembahasan…………………………………………………………………..
3-17
1.Ekosistem
Darat…………………………………………………………… 3-8
2.Ekosistem
Perairan………………………………………………………… 9-17
BAB III
Penutup……………………………………………………………………...
18
a. Kesimpulan……………………………………………………………
18
b. Saran…………………………………………………………………..
18
Daftar
Pustaka………………………………………………………………. 19
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Swt, yang hingga saat ini masih
melimpahkan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “ MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI”
Makalah ini mengulas tentang ekosisitem alam yang terdapat dalam
lingkungan makhluk hidup dan pengaruhnya dalam proses kehidupan Makhluk hidup
yang selalu berkaitan erat antara Makhluk hidup dengan lingkungan sekitar.
Kami sadar bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan atau kesalahan
,oleh karena itu kritik dan saran selalu kami harapkan agar makalah ini dapat
menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata dari kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT senantiasa meridhaisemua usaha
kita,Amin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ekosistem adalah suatu unit
fungsional dari berbagai ukuran yang tersusun dari bagian komponen dan sistem
secara keseluruhan berfungsi berdasarkan suatu urutan kegiatan yang menyangkut
energi dan pemindahan energi. Dengan beberapa perkecualian, sumber energi azali
adalah matahari. Energi matahari ditangkap oleh komponen ototrofik yaitu
tumbuh-tumbuhan hijau. Energi yang tertangkap disimpan dalam ikatan kimia zat
organik tanaman, yang merupakan tanaman yang mendorong terus berjalannya
komponen heterotrofik sistem tersebut. Organisme heterotrofik meliputi semua
bentuk – bentuk kehidupan yang lain.
Dalam struktur seperti ini tingkatan
trofik yang mengkonsumsi tumbuhan tingkatan pertama antara lain adalah hewa-
hewan yang disebut hebiivora. Herbivore pad gilirannya dikonsumsi oleh
karnivora, yang pada giliran berikutnya dikonsumsi oleh karnivora yang lebih
besar.
Komponen terkahir dari struktur
trofik yaitu pengurai atau decomposer. Pengurai dalah organisme terutama
bakteri yang memecah molekul organikk yang kompleks dari organisme mati,
menjadi molekul sederhana sehingga dapat digunakan lagi oleh ototrof.
Komponen abiotik yang diperlukan
dari struktur trofik suatu ekosistem adalah suatu sumber energy, nutrient dan
sumber air.
B.
RUMUSAN MASALAH
Mahluk
hidup dalam ekosistem alami
C.
BATASAN MASALAH
1. Ekosistem
Darat
2. Ekosistem
Perairan (Air Tawar)
3. Ekosistem
Laut
D. TUJUAN
MAKALAH
Tujuannya
agar dapat menambah wawasan bagi pembaca,khususnya para mahasiswa
Fakultas keguruan dan ilmu Pendidikan,agar lebih memahami tentang pengertian
Ekosisitem serta golongan-golongan Eosistem yang terbagi atas beberapa
golongan.
E. MANFAAT
MAKALAH
Makalah ini dibuat adalah sebagai
acuan atau panduan untuk para pembaca dan juga mahasiswa fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan dalam proses pembelajaran baik di sekolah maupun
di luar sekolah
BAB II
PEMBAHASAN
1.
EKOSISTEM DARAT (TERRESTRIAL)
Ekosistem
darat yang memiliki tipe struktur vegetasi dominan dalam skala luas disebut
bioma. Penyebaran bioma dipengaruhi oleh iklim, letak geografis, garis lintang
dan ketinggian letak dari permukaan laut. Berdasarkan posisi geografis, iklim,
garis lintang dan ketinggian letak dari permukaan laut bioma dibedakan antara
lain sebagai berikut.
a. Bioma
Gurun
Bioma
yang terletak dibelahan bumi sekitar 20°-30° lintang utara dan lintang selatan
atau di daerah tropika yang berbatasan dengan bioma padang rumput.
Ciri-ciri bioma gurun antara lain
sebagai berikut.
Curah hujan rendah, yaitu 25 cm
pertahun.
Pancaran matahari sangat terik,
penguapan tinggi, dan suhu siang hari dapat mencapai 40°C pada musim panas.
Perbedaan suhu siang dan malam hari
sangat besar.
Vegetasi
di daerah gurun di dominasi oleh tanaman kaktus, sukulen, dan berbagai belukar
akasia yang berduri.
Hewan
yang menghuni daerah gurun. Umumnya adalah serangga, hewan pengerat, ulat dan
kadal. Contoh bioma gurun adalah Gurun Sahara di Afrika, Gurun Gobi di Asia,
Gurun Anzo Borrega di Amerika.
b. Bioma
Padang Rumput
Bioma
padang rumput terbentang dari daerah tropika sampai ke sub tropika. Ciri-ciri
bioma padang rumput antara lain sebagai berikut.
1) Curah
hujan 25 - 50 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur.
2) Vegetasi
yang mendominasi adala rerumputan. Rumput yang hidup di bioma padang rumput
yang relative basah. Ukurannya bisa mencapai tiga meter, misalnya rumput
Bluestem dan Indian Grasses. Rumput yang tumbuh di bioma padang rumput kering,
ukurannya pendek-pendek, misalnya rumput Grana dan Buffalo Grasses.
3) Hewannya
adalah bison, Zebra, kanguru, singa, harimau, anjing liar, ular, rodentia,
belalang dan burung.
Contoh bioma padang rumput antara
lain Amerika Utara, Rusia, Afrika Selatan, Asia dan Indonesia (Sumbawa).
c. Bioma
Hutan Gugur
Pada
umumnya terdapat di sekitar wilayah subtropik yang mengalami pergantian musim
panas dan dingin. Hutan gugur juga terdapat diberbagai pegunungan di daerah
tropis.
Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah
sebagai berikut:
1) Curah
hujan sedang, yaitu 75 -150 cm per tahun.
2) Mengalami
4 musim, yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi.
3) Tumbuhannya
mempunyai menggugurkan daunnya pada musim gugur.
4) Vegetasinya
adalah pohon Maple, Oak, Beech, dan Elm.
5) Hewan
yang menghuni pada umumnya adalah Rusa, Beruang, Raccon, Rubah, Bajing, dan
Burung Pelatuk.
Contoh bioma hutan gugur adala
Kanada, Amerika, Eropa dan Asia.
d.
Hutan Hujan Tropis
Bioma
ini terdapat di wilayah khatulistiwa dengan temperature yang tinggi sekitar
25°C. Ciri-ciri hutan hujan tropis antara lain sebagai berikut.
1) Curah
hujan bioma hutan hujan tropis cukup tinggi, yatu sekitar 200-225 cm per tahun.
2) Tumbuhannya
tinggi dan rimbun membentuk tudung yang menyebabkan dasar hutan menjadi gelap
dan basah.
3) Tumbuhan
khas, ialah liana dan epifit.
Contoh
liana adalah rotan sedangkan epifit adalah anggrek.
4) Vegetasinya
didominasi oleh tumbuhan yang aktif melakukan fotosintesis, misalnya jati,
meranti, konifer, dan keruing.
5) Hewannya
didominasi oleh aneka kera, babi hutan, burung, kucing hutan, bajing (tupai)
dan harimau
.
Contoh bioma hutan hujan tropisnya
adalah hutan di Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua, dan Brasil.
e. Bioma
Taiga
Bioma
ini terdapat di wilayah utara hutan gugur subtropis dan pegunungan tropis.
Ciri-ciri bioma taiga adalah sebagai berikut.
1) Curah
hujan sekitar 35 cm per tahun.
2) Bioma
yang biasanya hanya terdiri dari satu spesies pohon, yaitu conifer (pinus).
3) Masa
pertumbuhan flora pada musim panas antara 3 sampai 6 bulan.
4) Suhu
di musim dingin sangat rendah, dan mengalami musim dingin yang panjang.
5) Vegetasinya
Sprice (Picca), Alder (Alaus), Birch (Berula) dan Junipce (Juniperus).
6) Hewannya
antara lain moose, beruang hitam, serigala dan morten.
Contoh bioma taiga terdapat di
Amerika Utara dan dataran tinggi diberbagai wilayah
f. Bioma
Tundra
Bioma
ini terdapat di belahan bumi utara di dalam lingkaran kutub utara yang disebut
Tundra artik dan di puncak gunung disebut Tundra alpin. Ciri-ciri bioma tundra
adalah sebagai berikut.
1) Curah
hujan sekitar 10 cm per tahun.
2) Iklimnya
iklim kutub dengan musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang
panjang dan terang terus menerus.
3) Tidak
ada pohon yang tinggi, kalaupun ada terlihat tebal seperti semak.
4) Tumbuhan
semusim biasanya berbunga dengan warna yang mencolok dalam masa pertumbuhan
yang pendek.
5) Vegetasinya
Spaghnum, lumut kerak, dan perdu
6) Hewannya
Muskox, rusa kutub, kelinci,serigala, rusa dan domba.
2.
KELOMPOK EKOSISTEM PERAIRAN (AKUATIK)
Ekosistem
perairan terdiri dari ekosistem air tawar dan ekosistem laut. Ekosistem air
tawar contohnya meliputi kolam, sungai, danau, rawa, rawa gambut. Sedangkan,
ekosistem laut misalnya hutan bakau, rawa payau, estuari, pantai berpasir,
pantai berbatu, laut dangkal dan laut dalam. Berdasarkan cara hidup organisme
pada ekosistem perairan dibedakan menjadi lima, antara lain sebagai berikut.
a.
Bentos, yaitu organisme yang hidupnya merangkak di dasar perairan, misalnya
ketam dan cacing air.
b. Nekton,
yaitu organisme yang hidupnya bebas berenang secara aktif bergerak kesana
kemari, misalnya ikan.
c.
Neuston, yaitu organisme yang hidupnya di permukaan perairan, misalnya eceng
gondok, kiambang, dan laba-laba air.
d. Plankton,
yaitu organisme yang hidupnya melayang-layang mengikuti arus air bergantung
intensitas cahaya, misalnya alga.
e.
Perifiton, yaitu organisme yang hidupnya menempel pada benda-benda yang ada di
lingkungan air, misalnya lumut dan alga.
A. Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar umumnya memiliki
ciri-ciri sebagai berikut.
1) Salinitas
(kadar garam) rendah, umumnya lebih rendah daripada kadar garam plasma sel
organisme yang hidup di dalamnya.
2) Kondisi
lingkungannya dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
3) Variasi
suhu antara permukaan dan dasar sangat rendah, relative sama.
4) Penetrasi
cahaya di perairan kurang.
Secara
fisik dan biologi, ekosistem air tawar merupakan perantara ekosistem darat dan
ekosistem laut. Organisme laut yang pindah ke lingkungan air tawar, ada yang
beradaptasi terhadap lingkungan payau, yaitu di muara sungai, ada yang
sepanjang hidupnya pulang balik dari laut ke air tawar, ada pula yang
menyesuaikan diri hidup di antara air tawar dan darat, yaitu pada daerah tepi
sungai, kolam, dan tempat lembab. Berdasarkan intensitas cahaya yang diterimanya
ekosistem air tawar dikelompokkan menjadi litoral, limnetik, dan profundal.
Berdasarkan
aliran airnya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem lotik yang airnya
mengalir, misalnya sungai. Dan ekosistem lentik yang airnya tidak mengalir
misalnya, danau dan kolam. Adaptasi organisme yang hidup di air tawar untuk
mengatasi kadar garam yang lebih rendah adalah dengan mengeluarkan banyak urin,
sedikit minum karena air diabsorbsi lewat kulit secara osmosis, dan garam
mineral diabsorbsi melalui insang.
3.
EKOSITEM LAUT
Ekosistem laut merupakan sistem
akuatik terbesar di planet bumi, ukuran dan kerumitannya menyulitkan kita untuk
dapat membicarakannya secara utuh sebagi satu kesatuan. Akibatnya, dirasa lebih
mudah jika membaginya menjadi sub-bagian yang lebiihh dapat dikelola,
selanjutnya masing-masing dapat dibicarakan berdasarkan prinsip – prinsip
ekologi yang menentukan kemampuan daptasi orgaanisasi suat komunitas.
Ekosistem air laut memiliki
ciri-ciri umum sebagai berikut.
1) Memiliki
salinitas tinggi, semakin mendekati khatulistiwa semakin tinggi.
2) NaCl
mendominasi mineral ekosistem laut hingga mencapai 75%.
3) Iklim
dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem laut.
4) Memiliki
variasi perbedaan suhu di permukaan dengan di kedalaman.
Laut
merupakan wilayah yang sangat luas, lebih kurang dua pertiga dari permukaan
bumi. Wilayah ekosistem laut sangat terbuka sehingga pengaruh cahaya matahari
sangat besar. Daya tembus cahaya matahari ke laut terbatas, sehingga ekosistem
laut terbagi menjadi dua daerah, yaitu daerah laut yang masih dapat ditembus
cahaya matahari, disebut daerah fotik, daerah laut yang gelap gulita, disebut
daerah afotik. Diantara keduanya terdapat daerah remangremang cahaya yang
disebut daerah disfotik.
Berdasarkan
jarak dari pantai dan kedalamannya ekosistem laut dibedakan menjadi zona
litoral, neritik, dan oseanik. Secara vertikal kedalaman dibedakan menjadi:
epipelagik, mesopelagik, batio pelagik, abisal pelagik, dan hadal pelagik.
Beberapa macam zona litoral, antara
lain sebagai berikut:
a) Ekosistem
estuaria, yaitu terdapat pada wilayah pertemuan antara sungai dan laut. Ciri
estuari adalah berair payau dan vegetasi di dominasi oleh tumbuhan bakau.
Berdasarkan salinitasnya estuaria dibedakan menjadi oligohalin yang berkadar
garam rendah (0.5-3%), mesohalin berkadar garam sedang (3-17%), dan polihalin
berkadar garam tinggi di atas 17%.
b) Ekosistem
pantai pasir, merupakan zona litoral yang terkena deburan ombak terus-menerus
dan terpaan cahaya matahariselama 12 jam. Vegetasinya membentuk formasi
prescaprae dan formasi baringtonia, sebagai suatu unit vegetasi yang terbentuk
karena habitatnya dan diberi nama sesuai dengan nama vegetasi yang mendominasi.
Pada formasi prescaprae didominasi
oleh vegetasi Ipomoea pescaprae, tumbuhan lain yang hidup disini ialah Vigna,
Spinifex littorius (rumput angin),Crinum asiaticum (bakung) dan Euphorbia
atoto. Formasi baringtonia didominasi oleh vegetasi Borringtonia. Tumbuhan lain
yang ada antara lain adalah Callophyllum, Hernandia, Hibiscus tiliaceus,
Terminalia dan Erythrina. Hewan pada ekosistem pantai pasir kebanyakan hidup di
dalam pasir, misalnya kepiting kecil.
c) Ekosistem
pantai batu, merupakan daerah pantai yang memiliki air jernih dan berbatu. Daerah
ini banyak dihuni hewan coelenterata, moluska, krustase dan tumbuhannya adalah
alga bersel tunggal, alga hijau, dan alga merah.
Pada
ekosistem pantai batu ini terdapat zona – zona sebagai berikut :
1. Zona
horizontal
Zona ini tersusun keatas secara
tegak lurus mulai dari permukaan pasang-turun terendah sampai kekondisi daratan
yang sebenarnya, zonasi ini mirip dengan pola zonasi yang terdapat pada gunung,
2. Zona
vertikal
Zona ini bergantung pada kemiringan
permukaan berbatu permukaan berbatu, kisaran pasang surut, dan keterbukaannya
terhadap gerakan ombak. Jika kemiringan batuan itu landai, maka tiap zona
menjadi luas, keadaan keterbukaan yang sama permukaan tegak lurus, zona yang
sama akan menyempit.
3. Zona
midlitoral
Merupakan zona luas batas teratasnya bertepatan dengan batas teritip, sedangkan
batas bawahnya ditempati oleh kelompok yang besar (laminaria dan
lain-lain) yang mencapai penyebaran paling tinggi
4. Zona
tepi infralitoral
Yang
membentang dari pasang turun terendah sampai kebatas kelompok terbesar, daerah
ini merupakan zona keterbukaan terhadap udara. Daerah ini benar - benar
merupakan perluasan dari zona infralitoral atau yang kita ketahui sebagai
daerah sublitoral.
d) Ekosistem
Pantai Berlumpur
Garis batas yang jelas antara pantai berbatu dan pantai
berpasir dapat dengan mudah ditemukan dan didefenisikan, tetapi tidak demikian
hal nya dengan garis batas antara pantai berpasir dengan pantai berlumpur.
Karena sebagai pantai yang lebih terlindung dari gerakan ombak, keduanya
cenderung mempunyai butiran yang lebih halus dan mengakumulasi lebih banyak
bahan organic sehingga menjadi berlumpur. Pantai berlumpur cenderung untuk
mengakumulasi bahan organik, yang berarti bahwa tersedia cukup banyak makanan
yang potensial untuk organisme penghuni pantai , tetapi berlimpahnya partikel
organik yang halus yang mengendap didaratan lumpur juga mempunyai kemampuan
untuk menyumbat permukaan alat pernapasan.
Permukaan pantai berlumpur agak tandus hal ini dapat dilihat
dari sedikitnya organisme yang menempati permukaan daratan lumpur, tumbuhan
termasuk makroalga, misalnya spesies alga merah, ulva, alga hijau. Berbagain
rumput laut seperti genus zostera.
Kelimpahan alga besar ini sering mengalami daur musiman,
umum ditemukan dalam musim panas dan menghilang pada musim dingin.
Daerah lumpur mengandung sejumlah besar bakteri, yang
memakan sejumlah besar bahan organik. Bakteri ini merupakan satu-satunya
organisme yang melimpah yang ditemukan pada pantai berlumpur dan membentuk
biomassa yang berarti. Diantara bakteri dominan yang hidup didaerah ini ada
beberapa jenis yang mampu memanfaatkan energi potensial dari berbagai senyawa
kimia tereduksi yang terdapat dalam jumlah yang melimpah. Bakteri kemodintetik
atau bakteri sulfur ini mendapat energi dari hasi oksidasi dari beberapa
senyawa sulfur yang tereduksi, seperti berbagi sulfida (H2S).
Jenis ikan yang terdapat pada pantai berlumpur ini ialah
bentuk tubuh biasanya pipih dan memanjang (blennidae, polidhae) atau gepeng
(cottidae, cobiessocidae), yang memungkinkan mereka tinggal di lubang , saluran
, celah, atau lekukan untuk berlindung dari kekeringan dan gerakan ombak.
Sebagian besar memiliki gelembung renang dan sangat
berasosiasi dengan subtrat.
1) Zona laut dangkal (Neritik)
Neritik,
yaitu zona yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai ke dasarnya. Di
daerah ini plankton, nekton dan bentos dapatn hidup dengan baik. Contoh zona
laut dangkal adalah ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu karang hanya
dapat tumbuh di dasar perairan yang jernih. Terumbu karang terbentuk dari
kerangka Coelenterata. Organisme yang ada dari Alga, Porifera, Coelenterata,
berbagai jenis ikan dan udang. Selain itu juga terdapat rumput laut yang secara
umum disebut rumput-rumputan laut.rumput laut merupakan tumbuhan berbungan yang
beradaptasi untuk hidup teredam didalam air laut.
Kebanyakan
spesies rumput laut mempunyai morfologi luar yang secara kasar hampir serupa,
berdaun yang panjang, tipis dan mirip pita yang mempunyai saluuran – saluran
air , serta bentuk pertumbuhannya monopodial. Tumbuhan ini tumbuh dari
rizoma yang merambat.
2) Zona Laut Dalam
Laut dalam gelap gulita kecuali di bagian zona mesopelagik dimana pada waktu
atau kondisi tertentu masih ada sedikit cahaya matahari. Karena wilayah gelap
sepanjang masa atau intensitas cahaya sangat rendah, foto sintesis tidak
mungkin berlangsung. Dengan kata lain tidak aka nada produksi primer dilaut
dalam. Bila disini tampak adanya cahaya, maka cahaya ini dihasilkan melalui
hewan – hewan laut dalam tertentu. Tiadanya cahaya mengakibatkan hewan – hewan
laut dalam harus memiliki indria-indria khusus untuk mendeteksi makanan dan
lawan jenis bagi keperluan reproduksi, serta untuk mempertahankan bermacam
asosiasi intra maupun maupun inter spesies.
Kondisi- kondisi lingkungan hidup laut dalam memaksa organisme penghuninya
untuk mengadakan adaptasi. Karena penelitian terhadap hewan metozoa laut dalam
yang masih hidup dan dalam kondisi alami sangat sulit dilakukan, maka
dewasa ini sedikit bukti langsung salah satu adaptasi yang dapat diamati, pada
hewan – hewan mesopelagik ialah warna. Ikan – ikan mesopelagik khususnya
cenderung warnanya abu-abu keperakan atau hitam kelam(ikan lentera, ikan
gonotosmatid, ikan kapak, euphausii
Sebaliknya, invertebrata mesopelagik
berwarna ungu atau merah cerah. Ubur-ubur mesopelagik misalnya sering kali
berwarna ungu kelam, seperti koppepoda dan bermacam udang (teripang, bintang
mengular, krustasea dekapoda, ekinoid,).
3) Zona oseanik
Merupakan
wilayah ekosistem laut lepas yang kedalamannya tidak dapat ditembus cahaya
matahari sampai ke dasar, sehingga bagian dasarnya paling gelap. Akibatnya
bagian air dipermukaan tidak dapat bercampur dengan air dibawahnya, karena ada
perbedaan suhu. Batas dari kedua lapisan air itu disebut daerah Termoklin,
daerah ini banyak ikannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa materi yang
kami ulas tentang Makhluk Hidup Dalam Ekositem Alami dapat kami simpulkan bahwa
secara keseluruhan ekosistem terbagi atas 3 golongan ekosistem yaitu
ekosistem darat,ekosistem air tawar,dan ekosistem air laut. Selanjutnya
ekosistem darat terbagi atas Bioma Gurun,Bioma Padang Rumput,Bioma Hutan
Gugur,Bioma Hutan Hujan Tropis,Bioma Taiga,dan Bioma Tundra,Ekosistem air laut
juga terbagi atas Ekosistem Esturia,Ekosistem Pantai Pasir,Ekosistem Pantai
Batu,Ekosistem Pantai Berlumpur.
B. Saran
Bagi pembaca,semoga makalah ini bisa menjadi panduan ataupun sumber materi
untuk proses pembelajaran baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
James,Nyabakken.
1998.Biologi laut suatu pendekatan ecologist.Jakarta: PT Gramedia.
Irianto,sugeng
yuli.dan Wasis. 2008.Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
Anshori,Moch.dan
Martono,Joko. 2009.Biologi.Jakarata: : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional
Winarsih,Anny,dkk. 2008.IPA
Terpadu.Jakarta: : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional
Sugiyarto,teguh.dan Ismawati,Eny.
2008.Ilmu Pengetahuan Alam 1.Jakarta: : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
0 komentar
Posting Komentar
Pembaca Yang Cerdas Selalu Memberikan Jejak Komentar Tentang Artikel Komputer Ini, Bersaudara Lebih Indah Dari Pada Bermusuhan, Dengan Anda Memfollow & Like Di blog Ini Kita Semua Bersaudara & Jangan Lupa saling Membantu. Thank YOU...