Ladies, banyak keadaan yang
dapat membuat seorang pria menjadi tidak subur, salah satunya adalah
Azoospermia. Azoospermia, menurut stanfordhospital.org, adalah sebuah keadaan
dimana sperma dalam cairan ejakulasi tidak memenuhi standar kesuburan yang
dapat menghasilkan keturunan.
Azoospermia terjadi setidaknya
pada 5 hingga 10 persen pria yang memeriksakan diri karena masalah
infertilitas. Penyakit ini dapat merupakan penyakit bawaan sejak lahir, atau
pun penyakit yang baru muncul setelah pria dewasa.
Secara umum, Azoospermia
digolongkan menjadi dua tipe menurut produksi sperma sehat: Obstructive
Azoospermia dan Non-Obstructive Azoospermia. Pada Obstructive Azoospermia,
sperma yang dihasilkan pria sebenarnya sehat dan subur namun terhalang,
sehingga pengeluarannya dalam cairan ejakulasi menjadi jauh berkurang.
Sebagai kebalikannya,
Non-Obstructive Azoospermia mengindikasikan bahwa tidak ada faktor penghambat
keluarnya sperma melalui ejakulasi, namun produksi sperma memang kurang baik
secara kualitas dan kuantitasnya.
Ladies, untuk mendiagnosa bahwa
seorang pria bermasalah dengan Azoospermia, petugas medis akan melakukan
beberapa tes. Tes yang paling utama adalah dengan menganalisis cairan ejakulasi
yang diperoleh pada dua waktu yang berbeda. Hasil analisis ini akan
dikembangkan dengan melihat hasil tes lain yang meliputi tes hormon, tes
riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, pemeriksaan genetik, dan pengambilan foto
jalur sperma pada organ seksual pria.
Nah ladies, dari hasil
penelitian medis dengan beragam proses inilah, baru didapatkan data yang sesuai
agar perawatan yang diberikan dapat spesifik, yaitu apakah pasien harus dirawat
karena Obtructive Azoospermia ataukah Non-Obstructive Azoospermia.
Oleh: Ayu Liskinasih
0 komentar
Posting Komentar
Pembaca Yang Cerdas Selalu Memberikan Jejak Komentar Tentang Artikel Komputer Ini, Bersaudara Lebih Indah Dari Pada Bermusuhan, Dengan Anda Memfollow & Like Di blog Ini Kita Semua Bersaudara & Jangan Lupa saling Membantu. Thank YOU...