Istilah, kalau sudah cinta apa mau dikata?,
memang benar adanya dan banyak terjadi jika seseorang terlanjur menjalin kasih
dengan seseorang yang meski sangat menyebalkan atau sering membuat sakit hati.
Dalam hubungan percintaan, yang biasanya menjadi bahasan utama adalah apabila
salah satu pasangan merupakan anak tunggal atau anak satu-satunya dalam
keluarga. Fenomena anak tunggal dengan rasa ego yang besar juga sudah bukan
lagi sesuatu yang asing diketahui. Nah, melihat anggapan seperti itu, memiliki
pacar anak tunggal rasanya seperti ya menyiksa ya, Ladies? Bagaimana tidak,
kita tidak harus dihadapkan dengan sikapnya yang keras dengan ego besar, namun
juga ibu atau ayahnya yang biasanya cenderung protektif terhadap anak
satu-satunya.
Mengenai
ego yang besar, hal ini memang bisa dipahami Ladies. Seseorang yang tumbuh dan
berkembang seorang diri tanpa saudara baik kakak, maupun adik akan terbiasa
mendapatkan segalanya untuk dirinya sendiri. Ia tak terbiasa dengan tradisi
berbagi dengan saudara, juga sadar pengertian seperti mengalah dan adil,
terhadap saudara.
Menurut
onlychild.org.uk, jika Ladies menemukan ciri semacam itu pada kekasih Ladies,
Ladies tidak perlu kecewa, sedih, atau marah. Karakter demikian bisa dibilang sudah
menjadi sifat khas dan bawaan mereka. Tidak ada yang bisa menyalahkan fenomena
anak tunggal. Masalah egois atau tidaknya, hal itu tergantung pada pola didikan
orang tua memang. Namun, pada pembahasan kali ini, kita akan melihat sisi
netralnya saja ya, Ladies. Tanpa harus menyalahkan orang lain atau mencari-cari
alasan untuk mengubah perilaku dan sikap si do’I, Ladies bisa menggunakan
kesempatan ini sebagai pola pendewasaan diri. Sikap sabar, sabar, dan sabar
adalah kuncinya.
Bagi
seseorang dengan ego besar, apapun yang ia rasa salah adalah kesalahan orang
lain. Sedihnya, mereka cenderung ingin ‘menang sendiri’ dan tidak mau
mengkoreksi diri. Untuk mengatasi kasus seperti ini, meski harus bersikap
sabar, Ladies tidak harus pasrah dan menerima apapun yang terjadi nih.
Penjelasan dengan sabar dan pembelaan diri tetap harus dilakukan. Berikan
penjelasan bahwa Ladies memiliki alasan untuk melakukan sesuatu hal. Jelaskan
sekali lagi dengan sabar dan yakinkan si do’i. Meski do’I selalu ngotot dengan
pendapatnya, tetaplah sabar dan teguh pendirian. Bukannya juga mau keras hati
dan tidak mau mengalah, namun, proses ini juga dapat mendewasakan si do’I agar
mau mendengar, mengerti, dan memahami orang lain.
Hal yang
sama juga dapat dilakukan ketika Ladies dan do’I sedang ada konflik. Berdebat
atau saling adu argument akan sangat melelahkan karena pada umumnya si anak
tunggal tidak akan pernah mau mengalah dan tidak mau terlihat kalah. Daripada
memperburuk masalah, Ladies lah yang sebaiknya terlebih dahulu berinisiatif
untuk mendengarkan penjelasan dan alasannya. Tetap sabar, tenang, dan jangan
terpancing amarah. Kemudian, tetap dengan rasa sabar dan pelan-pelan jelaskan
maksud dan pembelaan Ladies. Sampaikan sebab-akibat atau alasan serta sampaikan
solusi yang adil untuk menyelesaikan masalah. Keras kepala dan ego besar bukan
berarti tidak bisa berkompromi kan Ladies
0 komentar
Posting Komentar
Pembaca Yang Cerdas Selalu Memberikan Jejak Komentar Tentang Artikel Komputer Ini, Bersaudara Lebih Indah Dari Pada Bermusuhan, Dengan Anda Memfollow & Like Di blog Ini Kita Semua Bersaudara & Jangan Lupa saling Membantu. Thank YOU...